RESENSI NOVEL
Judul : Alvin Ho
Penulis :
Lenore Look
Penerbit : Atria
Tahun Terbit : Mei 2011
Tebal : 202 Halaman
ISBN :
978-979-024-470-2
SINOPSIS
Novel ini bercerita tentang anak kecil yang bernama Alvin Ho, dimana
dia sangat penakut dan ada banyak hal yang ditakutinya. Diantaranya : kata-kata
panjang terutama hippopotomonstrosesquipedaliophobia, tanda baca kecuali tanda
seru karena menurutnya tanda seru itu fantastic, kegelapan, dan alam terbuka
karena banyak hal yang bisa terjadi di alam terbuka seperti : badai, tornado,
lumpur longsor, tanah longsor, kiamat. Dan bukan hanya itu, masih banyak hal
lain yang dia takuti. Dia selalu memikirkan tentang berbagai macam hal selain
alergi pada anak perempuan, sekolah dan hal-hal yang menyeramkan, Dia juga alergi
terhadap berkemah, hiking dan bencana alam. Dia adalah anak kedua dari tiga
bersaudara. Dia mempunyai kakak yang bernama calvin, calvin adalah anak yang
pintar dan mengerti berbagai hal karena sering searching di internet. Dan dia
juga mempunyai adik perempuan yang bernama Anibelly. Ketika Alvin, Calvin dan
Anibelly sedang menggali lubang di halaman rumahnya, tiba-tiba datang mobil
pengirim barang berhenti di depan rumahnya. Mereka langsung mendekat dan di
label kotak tersebut tertulis nama Mr. Alvin Ho, itu adalah kiriman dari paman
Dennis yang selalu mengirimkan barang ketika mengira hari itu adalah hari ulang
tahun keponakannya. Dan isi kotak itu adalah mainan Houdini “peralatan untuk
kabur” dan ada juga DVD cara Houdini meloloskan diri dan sebuah kartu emas.
Setelah menonton itu mereka semua mencoba atraksi tersebut dan berhasil
melakukannya. Setelah mencobanya Calvin merasa aneh, karena dia melakukannya
dengan sangat mudah dan semestinya itu sulit untuk dilakukan. Dia dia merasa
ada sesuatu yang kurang yaitu jaket pengekang.
Mereka menggunakan jaket pengekang yang dijahit oleh Calvin. Alvin
menyuruh Anibelly untuk mengikatnya, dan dimasukkan kedalam sebuah kotak, tempat
tidur siang Anibelly dan Calvin yang dibuat dari tempat mesin cuci namun disisi
kotak tersebut ada tulisan Calvin “Bahaya: Mesin Waktu”, Alvin ingin melakukan
hal yang dilakukan oleh Houdini. Didalam kotak tersebut Alvin tertidur dan mimpi
bertemu Henry David Thoreau. Dan dia mengira dia sudah kembali ke masa lalu
yang sudah beribu-ribu tahun lamanya. Dia bermimpi dan berteriak-teriak dari
dalam kotak yang tadi dimasukinya. Ayah yang mendengarnya, langsung datang dan
membuka kotak tersebut, Alvin yang takut segera memeluk ayahnya dan
menceritakan semua mimpinya itu kepada ayahnya. Alvin menceritakan kisah Henry
David yang mengatakan kepadanya bahwa dia menyukai alam karena ayahnya juga
menyukai alam. Dari penjelasan Alvin, Ayah mengatakan kepada Alvin bahwa ayah
Henry telah memberikan hadiah yang sangat hebat, hadiah yang seharusnya
diberikan oleh setiap ayah kepada anak-anaknya yaitu “ rasa cinta terhadap
alam, mengenal dan menghargai alam adalah kunci untuk selalu bisa berhasil
melakukan berbagai penemuan seumur hidup”. Dan kemudian ayahnya mengajaknya
untuk camping pada saat musim gugur, agar dia bisa membuktikan bahwa hutan
bukanlah tempat yang menyemkan dan menakutkan.
Dua hari sebelum pergi camping Alvin mempersiapkan
peralatan-peralatan yang harus dibawah. Dia menyiapkan barang-barang tersebut
dibantu oleh calvin dan anibelly. Keesokan harinya paman Dennis tiba sebelum
barang-barang yang dipesan Calvin secara online datang. Dan dia mengajarkan
trip rahasia kepada Alvin salah satunya yaitu SURVIVAL.
S : Simak dan pelajari
situasinya
U : Utamakan penggunaan
semua panca indramu.
R : Ringankan beban tubuh
dengan membuang air terlebih dahulu.
V : Vital sekali untuk
tidak merasa takut dan panic.
I : Improvisasi.
V : Vakum bersih semua
remah makananmu.
A : Amankan diri dengan
selalu membawa senjata.
L : Latihlah beberapa
trik rahasia.
Sehari sebelum pergi berkemah, ibunya memasakkan Alvin makanan
kesukaanya dan dia menganggap bahwa dirinya akan mati karena ibunya memasakkan
makanan tanpa dia minta. Dan dia pun menulis surat wasiat yang ditujukan untuk
semua anggota keluarganya, namun dia lupa hal apa yang ingin dia tinggalkan
untuk ibunya. Dia berfikir sambil berbaring ditempat tidur. Dia memikirkan hal
yang akan diberikan kepada ibunya, dan kemudian dia mendapatkan hal yang ingin
dia tinggalkan untuk ibunya, yaitu cintanya. Dia telah menyelesaikan wasiatnya,
kembali dia memikirkan ibunya dan dia pun menangis dan sampai tertidur.
Pagi harinya, ayahnya telah selesai mengemas semua barang yang akan
dibawanya ke tempat berkemah. Anibelly yang juga ingin sekali ikut untuk
berkemah sudah berkemas, awalnya ayahnya melarangnya untuk ikut namun karena
dia sudah mengemas semua barangnya jadi dia boleh ikut untuk pergi. Merekapun
berangkat, diperjalan mereka menghadapi hujan badai, kilat dan suara Guntur
yang menakutkan bagi Alvin, Alvin memikirkan banyak hal pada saat itu. Dan dia
memutar-mutar cincin Batman yang diberikan paman Dennis kepadanya yang dia
percaya memiliki kekuatan rahasia untuk mengusir Guntur dan kilat.
Sampai ditempat berkemah, mereka mengambil semua perlengkapan dan
pergi ketempat berkemah dan memasang tenda. Ayahnya telah membagikan tugas
untuk Anibelly dan Alvin. Dan anibelly pun mulai lapar. Ayah membuka tasnya dan
dia lupa membawa bekal yang sudah disiapkan oleh ibunya. Jadi dia hanya makan
kacang polong untuk makanan siangnya. Setelah makan mereka mendirikan tenda,
Alvin dan anibelly beserta temannya yang mereka jumpai ditempat berkemah
mempraktekkan hal-hal yang pernah diajarkan oleh paman dennis, termasuk
memasang perangkap mangsa. Namun perangkap itu mengenai ayahnya, saat mereka
mendengar teriakan ayah, mereka langsung datang ketempat dimana mereka memasang
perangkap. Mereka menemui ayahnya tergantung dipohon dengan kepala berada
dibawah.
Alvin dan Anibelly pun kaget melihat ayahnya yang tergantung di
pohon, Beaufeuillet dan ayahnya yang mendengar suara ayah Alvin langsung menuju
ke sumber suara, dan dia melihat ayah Alvin yang sedang tergantung di pohon.
Alvin pun berusaha menolong ayahnya meskipun dia sangat takut pada ketinggian
tapi dia mencoba untuk menolong ayahnya dengan bantuan arahan dari Anibelly.
Meskipun Alvin merasa takut dan menangis tapi dia tetap berusaha untuk menolong
ayahnya dan ingin menjadi lelaki sejati. Dia pun berhasil menolong ayahnya
untuk turun. Ayahnya pun merasa bangga atas keberanian Alvin dan tidak
menyangka Alvin yang sangat penakut bisa berani untuk menolongnya. Meraka pun
menikmati indahnya pemandangan bintang pada malam harinya, malam terakhir
mereka camping.
Alvin pun tersadar bahwa berkemah bukanlah hal yang menyeramkan. Dan
dia pun mulai sadar bahwa apa yang ditakutinya tidak seburuk yang
dipikirkannya.
Komentar
Posting Komentar